Tikus adalah hewan dengan ukuran tidak terlalu besar tapi cukup merepotkan. Apalagi jika hewan dengan bulu kehitaman ini menjadi "teman hidup" kita di dalam rumah. Image tikus yang dibangun melalui imajinasi dalam dunia kartun ternyata tak seluruhnya benar bahkan cenderung salah.
Coba bayangkan jika tikus di rumahmu seperti ini?!
mickey dan minnie mouse sepasang tikus lucu dan kompak
jerry tikus kecil yang penuh pemikiran cerdik
Atau....
stuart little yang digambarkan sebagai hewan yang pintar dan aktif
Yahh imajinasi dalam dunia kartun tentang tikus-tikus memang selalu menarik dan menggemaskan. Tapi apakah anda yakin tikus-tikus yang berkeliaran di rumah anda akan memberikan kesan yang sama?? Tentu saja tidak bahkan sangat berbanding terbalik. Mungkin selama ini kita hanya merasa terganggu dengan ulah tikus yang terlihat saja. Tapi kita sering tidak sadar dan cenderung lupa dengan ulah si tikus yang tidak terlihat yang mungkin saja dapat mengantarkan kita ke rumah sakit. Apalagi kalau bukan
PENYAKIT.
Mungkin diantara kita ada yang pernah mendengar atau mendapat pesan broadcast, mengenai sebuah keluarga yang ditinggalkan anaknya karena sang anak mengkonsumsi minuman kaleng yang telah terkontaminasi dengan urin tikus. Mungkin berita ini bisa jadi diragukan karena tidak pernah ada keterangan lebih lanjut. Tapi tahukah anda bahwa urin tikus sejatinya mampu membawa penyakit bagi manusia??
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang diakibatkan oleh "Kehadiran" tikus.
(dilansir dan diringkas dari
http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/mengenyahkan.tikus.di.rumah/005/001/248 )
1. Leptospirosis/Weil
Penyebaran Penyakit Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen yang disebut
leptospira. Sumber penularan terpenting adalah tikus melalui air
kencingnya. Biasanya penyakit ini kerap melanda saat musim penghujan, dimana pemukiman yang padat penduduk dan menjadi langganan bencana banjir adalah lokasi yang menjadi sasaran utama. Hal ini dikarenakan pada musim penghujan populasi hewan ini tengah berada pada titik kejayaanya.
Gejala Penyakit Leptospirosis
2. Pes/
Sampar Death/ Black Death
Penyakit ini sempat mengemparkan pada era Perang dunia II. Sekilas tak ada yang menarik dari penyakit ini selain disebabkan oleh tikus. akan tetapi penyakit ini, mampu meluluhlantahkan pasukan-pasukan perang pada masa PD II. Sehingga penyakit ini bukan dianggap sebagai penyakit "biasa" saja. Penyebarannya melalui gigitan dari kutu tikus yang mengandung
bakteri Pasteurila pestis. Gejala yang diakibatkan penyakit ini diantaranya baktertiaemia, demam yang tinggi, syok, penurunan tekanan darah,
nadi cepat dan tidak teratur, gangguan mental, kelemahan, kegelisahan
dan koma.
Akibat Penyakit Pes (PD II)
3. Demam
demam akibat gigitan tikus. Penyakit itu terutama terjadi pada
anak-anak di bawah umur 12, dengan
masa inkubasi 1-22 hari. Gejala yang
timbul adalah kedinginan, demam, muntah dan sakit kepala.
4.
Salmonellosis
Penyakit pada manusia atau hewan yang disebabkan oleh kuman dari genus salmonella yang biasa
mengkontaminasi makanan.
5.
Ymphatic choriomeningitis,
Penyakit ini disebabkan oleh virus. Gejala penyakit itu mirip influenza, mengantuk, gangguan refleks dan
anastesi kulit.
6.
hantavirus pulmonary syndrome
Penyakit zoonotik akibat virus akut itu ditandai dengan gejala demam,
mialgia – badan terasa
pegal-pegal – dan gangguan pada saluran
pencernaan yang diikuti dengan serangan tiba-tiba, kesulitan
bernapas
dan hipotensi – tekanan darah rendah.
Kontaminasi penyakit-penyakit diatas kepada manusia didominasi oleh penyebaran melalui feses dan urin tikus. Keberadaan tikus tak hanya mengganggu bagi kenyamanan tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan. Terlebih jika berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama.
Ada satu lagi yang tidak kalah berbahaya, KECOA .
Tahukah anda kecoa juga bisa mengganggu kesehatan kita ?? Ini buktinya..
Kecoa bukan serangga yang asing lagi. Hewan ini mudah ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Jenis serangga ini bahkan dapat ditemui hampir di seluruh belahan dunia, kecuali di wilayah kutub. Hewan yang dikenal juga dengan sebuatn coro (Red: Jawa) ini merupakan jenis serangga (insekta) dari ordo blattodea. Hewan ini diperkirakan memiliki 6 familia dengan 3.500 spesies yang berbeda.
Kecoak memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik. Hewan ini dapat memakan apa pun dan dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama tanpa makanan. Meski demikian, makanan utama kecoak adalah segala bentuk sampah atau bahan organik. Dengan kemampuan ini, kecoak bisa dipastikan dapat hidup pada hampir seluruh kondisi. Hal inilah yang menyebabkan kecoak dapat hidup di mana pun kecuali di wilayah kutub. Salah satu kelebihan hewan ini adalah kemampuan untuk hidup dari beragam bakteri yang hidup dan berkembang dalam tubuhnya [1].
Kecoak menjadi salah satu momok bagi manusia. Tidak seperti serangga yang memiliki kemiripan, seperti Belalang. Kecoak tidak semata momok tetapi juga masuk dalam kategori hewan berbahaya. Kecoak yang bisa hidup dalam pelbagai kondisi, seperti kering dan basah membawa sekian banyak penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia. Penyakit yang dibawa oleh hewan ini cukup beragam, mulai dari penyakit ringan seperti iritasi kulit dan alergi [2] hingga penyakit berat, seperti pes (sampar) hingga cacing berbahaya. Beberapa jenis protein yang terkandung pada tubuh kecoak –termasuk pada kulit– merupakan alergen efektif yang dapat memicu alergi dan asma pada anak [3].
Kecoak dapat hidup di lingkungan manusia. Rumah menjadi salah satu habitat penting dan cocok bagi hewan ini. Meski dapat hidup dalam kondisi dingin, lembab dan panas, kecoak lebih menyukai suhu hangat. Kecoak akan menjadi lebih aktif dalam suhu tertentu, terutama pada kisaran 70′ Fahrenheit atau sekitar 21′ Celsius [4]. Rumah manusia menjadi habitat ideal bagi kecoak mengingat ruang ini menyediakan hampir semua kondisi yang dibutuhkan hewan ini untuk hidup dan berkembang. Secara umum, inilah beberapa dampak atau bahaya kecoak bagi kesehatan dan lingkungan manusia:
Kecoak dapat Mengotori Makanan
Kecoak hidup dengan memakan apapun yang ditemukan. Makanan manusia menjadi makanan ideal mengingat bahan makanan tersebut mengandung senyawa organik dan karbon yang dibutuhkan oleh hewan ini untuk hidup. Hewan ini bisa memakan hewan lain, sabun, kertas, kulit dan pelbagai benda lain yang mudah ditemukan pada lingkungan manusia. Kecoak dapat mengotori makanan manusia yang tidak tersimpan secara rapi dan tertutup. Selain “mencicipi” makanan tersebut, kecoak dapat saja menitipkan telur dan meletakkan pelbagai bakteri ke dalam makanan [5].
Meracuni Makanan
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh kecoak. Masuknya racun pada makanan dapat terjadi apabila terjadi kontak antara makanan dan hewan ini. Bakteri Salmonella hidup dan berkembang pada tubuh kecoak. Bakteri yang termasuk dalam genus enterobakteria ini dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit, seperti tifoid dan paratifod. Pada situasi yang ekstrem, bakteri yang bergerak secara bebas dapat menghasilkan hidrogen sulfida. Jenis bakteri yang sekeluarga dengan bakteri ekoli ini membahayakan makanan dan pemakannya [6].
Penyebab Alergi
Kecoak dapat menyebabkan kemunculan alergi. Cairan liur dan beberapa bagian tubuh kecoak mengandung pelbagai unsur alergen yang dapat memicu pelbagai reaksi. Gatal pada kulit hingga mata berair adalah beberapa jenis reaksi yang dapat muncul. Kecoak juga padat memicu penyakit kambuhnya penyakit asma.
Penyebarluasan Bakteri dan Penyakit
Liur kecoak menjadi alat utama dalam penyebarluasan penyakit. Air liur kecoak akan menempel pada sisa makanan setelah makan. Hal ini menyebabkan penyebarluasan bakteri dan microorganisme lainnya yang membahayakan kesehatan. Bakteri Pseudomonas aeruginosa yang dapat menyebabkan gangguan pada darah berkembang biak cepat pada usus kecoak [7].
http://ensiklo.com/2014/11/bahaya-kecoak/
Pencegahan penyakit yang diakibatkan oleh tikus dan kecoa bisa saja dilakukan dengan memasang perangkap tikus, atau racun tikus. Atau jika anda melek teknologi kehadiaran alat PENGUSIR TIKUS ELEKTRIK bisa jadi alternatrif lain dalam membasmi hewan pengganggu kenyamanan dan kesehatan andaMasih ga mau peduli kesehatan anda dan keluarga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar